Teknologi Konvensional
Teknologi konvensional adalah terminologi yang cukup aneh, ketika kita tahu bahwa teknologi adalah suatu kata yang identik dengan zaman millenium atau abad ke 20. Kata konvensional ini pula merupakan suatu hal yang berkaitan dengan cara-cara lama, sehingga sering diasosiasikan dengan pengertian kolot. Berbagai macam teknologi konvensional sering kita lihat pada tataran masyarakat pedalaman dan masyarakat asli suatu daerah, tentu saja dalam pengertian ini, pemanfaatan teknologi semacam ini dikatakan kurang efektif dan efisien dalam melakukan eksplorasi dan pencarian SDA untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Beberapa dari kita menyadari bahwa ketika teknologi yang dikatakan konvensional ini dijadikan mata rantai kehidupan, akan menghambat proses percepatan pembangunan suatu daerah atau Negara—hal ini konsekuen dengan cara-cara masyarakat yang lebih mengutamakan kerja keras fisik dibanding dengan kerja mesin. Yang menarik dari pelaksanaan teknologi ini adalah minimnya efek atau dampak lingkungan yang ditimbulkan, karena dilakukan atas dasar pengertian yang turun temurun dari nenek moyang—sedang teknologi itu sendiri menuntut adanya pemahaman yang kompleks terhadap penggunaan dan perawatan dari teknologi itu sendiri.
Argumentasi terhadap kurang efektif dan efisiensi teknologi konvensional di banding dengan teknologi kontemporer yang sedang menjamur saat ini, seharusnya menjadi pembahasan ulang akibat banyaknya fakta-fakta negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan teknologi kontemporer dibanding dengan teknologi konvensional. Teknologi konvensional yang banyak kita tahu adalah teknologi-teknologi yang memanfaatkan barang dan peralatan sederhana, dan biasanya dilakukan oleh orang-orang yang notabenenya merupakan orang yang kurang mendapatkan pendidikan, sehingga diremehkan dan dipandang sebelah mata.
Kebanyakan dari kita menilai bahwa langkah yang harus dilakukan adalah menciptakan teknologi-teknologi baru yang lebih efisien dan efektif, bukan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan atas pengguna teknologi konvensional tersebut, sehingga implikasi yang timbul adalah terciptanya teknologi baru tanpa awak. Hal ini harus menjadi cacatan penting sebagai landasan dalam penggunaan teknologi, karena tuntutan teknologi menitik beratkan pemahaman pada penggunaannya agar mengutamakan kepentingan masyarakat dan kelestarian lingkungan—hal inilah yang membuat teknologi baru menjadi tools yang malah menjadi perusak lingkungan. Sadar ataupun tidak ketika suatu tempat dimanfaatkan sebagai wadah aplikasi suatu teknologi, sedang yang menggunakan teknologi tersebut bukan orang-orang yang mengetahui daerah tersebut, akan mengalami distorsi dalam pelaksaannya yang berakibat kerugian pada dua sisi, manusia dan lingkungan.
Dari hal tersebut, kita dapat mengetahui bahwa yang terpenting bukanlah teknologi canggih dan yang perlu dihadirkan—ini lebih pada pendidikan pada suatu masyarakat yang notabenenya mengerti terhadap suatu derah tempat aplikasi dari teknologi tersebut dan usaha melakukan inovasi terhadap teknologi konvensional menjadi teknologi yang lebih efisien dan efektif—sadar, siapa pengguna teknologi dan teknologi yang sesuai dengan karakter suatu tempat.
0 komentar:
Posting Komentar